Eurocopter Super Puma ( AS 332 )
Eurocopter Super Puma ( Cougar )
Helikopter Super Puma adalah Helikopter pengangkut medium multifungsi dan bermesin ganda buatan Aérospatiale Perancis. Pada awalnya Super Puma merupakan buatan negara lain dan bekerja sama dengan Westland serta selanjutnya diproduksi dan dipasarkan oleh Eurocopter. Sebuah Perusahaan Pesawat Terbang asal Indonesia yaitu IPTN ( sekarang PT Dirgantara Indonesia ) mampu membuat dan membeli Lisensinya. Super Puma adalah pengembangan lanjutan dari Helikopter Puma dengan Utilitas sebagai Helikopter pengangkut sipil, SAR atau sebagai Helikopter Militer. Super Puma pertama kali terbang 13 September 1978.
Pada tahun 1974, Aérospatiale memulai pengembangan sebuah helikopter media transportasi baru berdasarkan basis SA330 Puma, diumumkan pada Paris Air Show 1975. Sementara desain barunya berasal dari layout yang mirip dengan SA 330, memakai mesin baru yang lebih bertenaga Turbomeca Makila turboshaft dengan empat bilah komposit rotor utama dan dirancang untuk menahan tingkat kerusakan yang lebih baik dengan struktur badan pesawat lebih kuat dan ringan, sebuah roda pendarat baru yang lebih kuat dan kemampuan untuk menahan kerusakan pada pertempuran, serta untuk menahan baling-baling dan sistem mekanis penting lainnya dalam tubuh Super Puma. Helikopter ini dilengkapi dengan sirip perut di bawah ekor dengan hidung yang lebih ramping dibandingkan dengan generasi sebelumnya yaitu SA 330, sedangkan dari awal direncanakan akan tersedia dengan beberapa model, dengan versi pendek yang menawarkan kapasitas yang sama dengan SA330 yang memberikan kinerja yang lebih baik dalam kondisi "panas dan tinggi" dan versi panjang yang memungkinkan mengangkut penumpang lebih banyak ketika titik berat tidak menjadi masalah.
<super puma versi panjang>
<super puma versi pendek>
Sebuah prototipe pra-produksi, SA 331 dimodifikasi dari badan helikopter SA330 dengan mesin Makila dan gearbox baru, terbang pada tanggal 5 September 1977. Prototipe pertama dari Super Puma dalam skala penuh melakukan penerbangan perdananya pada 13 September 1978, diikuti oleh lima prototip setelahnya. Jenis ini terbukti sangat sukses, dipilih oleh 37 pasukan militer di seluruh belahan dunia, dan sekitar 1.000 operator sipil. Super Puma telah terbukti sangat cocok untuk industri minyak Laut Utara, di mana ia digunakan untuk mengangkut personil dan peralatan ke platform perminyakan. Dalam konfigurasi sipil helikopter ini dapat membawa sekitar 18 penumpang dan dua awak, meskipun sejak awal tahun 2000 kebanyakan perusahaan minyak telah melarang penggunaan jok tengah ke belakang yang mengurangi kapasitas efektif untuk 17 orang plus dua kru karena kesulitan yang dihadapi dalam mengevakuasi melalui jendela belakang yang paling belakang ketika kecelakaan di laut. Berbagai macam varian khusus militer telah didesain dan digunakan di negara lain termasuk versi SAR dan ASW ( Anti Submarine Warfare ). Sejak tahun 1990 hingga saat ini helikopter Super Puma versi Militer dipasarkan dengan nama AS532 Cougar.
<super puma versi SAR milik swedia army>
<Super puma versi ASW>
<perkembangan desain hingga ke cougar>
Varian :
- SA 331 : prototipe pertama basis dari SA 330 Puma.
- AS 332A : versi pra-produksi komersil.
- AS 332B : versi Militer.
- AS 332B1 : versi militer pertama.
- AS 332C : versi sipil.
- AS 332C1 : versi SAR dengan dilengkapi Radar pencari dan enam tandu.
- AS 332F : versi militer sebagai ASW dan Anti Kapal.
- AS 332F1 : versi Angkatan Laut.
- AS 332 : versi sipil dengan mesin yang lebih besar, badan lebih panjang, kabin yang lebih luas dan bahan bakar lebih banyak.
- AS 332L1 : versi sipil dengan badan lebih panjang dan interior penerbangan.
- AS 332L2 Super Puma MK2 : versi transportasi sipil dengan kepala rotor Spheriflex dan EFIS.
- AS 332M : versi militer dari AS 332L.
- AS 332M1 : versi militer yang lebih panjang.
- NAS 332 : versi Lisensi produksi IPTN ( sekarang PT. Dirgantara Indonesia)
- AS 532 ( Cougar ) : varian milter terbaru yang lebih canggih.
<super puma sa 331>
<super puma AS 332>
<super puma karya anak bangsa>
Spesifikasi :
AS 332 L1
General characteristics
- Crew: 2
- Capacity: 19
- Length: 16.29 m (53.44 ft)
- Rotor diameter: 15.6 m (51.18 ft)
- Height: 4.80 m (15.09 ft)
- Empty weight: 4,500 kg (9,920 lb)
- Useful load: 4,100 kg (9,040 lb)
- Max takeoff weight: 8,600 kg (18,960 lb)
- Powerplant: 2× Turbomeca Makila 1A1 turboshaft, 1,300 kW (1,742 shp) each
Performance
- Never exceed speed: 278 km/h @ 8,600 kg gross (150 kt)
- Maximum speed: 262 km/h @ 8,600 kg gross (141 kt)
- Cruise speed: 252 km/h @ 8,600 kg gross (136 kt)
- Range: 841 km @ 8,600 kg gross (454 nm)
- Service ceiling: 6,100 m (20,000 ft)
- Rate of climb: 8.2 m/s @ 70 kt & 8,600 kg gross (1,620 ft/m @ 70 kt)
General characteristics
- Crew: 2
- Capacity: 24 passengers plus attendant
- Length: 16.79 m (55 ft 0½ in)
- Rotor diameter: 16.20 m (53 ft 1½ in -rotates clockwise)
- Height: 4.97 m (16 ft 4 in)
- Disc area: 206.0 m² (2,217 ft²)
- Empty weight: 4,660 kg (10,274 lb)
- Useful load: 4,490 kg (9,899 lb)
- Max takeoff weight: 9,150 kg (20,172 lb)
- Powerplant: 2× Turbomeca Makila 1A2 turboshaft, 1,376 kW (1,845 shp) each
Performance
- Never exceed speed: 327 km/h (177 knots, 203 mph)
- Maximum speed: 277 km/h (150 knots, 172 mph) (max cruise)
- Cruise speed: 247 km/h (133 knots, 154 mph) (econ cruise)
- Range: 851 km (460 nmi, 529 mi)
- Service ceiling: 5,180 m (16,995 ft)
- Rate of climb: 7.4 m/s (1,447 ft/min)