Tantangan selanjutnya bagi PT PAL, yang bermarkas di Surabaya adalah menciptakan dan membangun fasilitas kapal induk helikopter untuk jajaran TNI AL. Kapal induk ini rencananya dapat dimuat sekitar 8-14 helikopter, dengan kapasitas tambahan 8 helikopter yang berada di tempat parkir bagian atas dek kapal.
Kapal induk versi Indonesia ini, merupakan pengembangan dari kapal tipe Double Skin Bulk Carrier, Star-50 dengan berat 50.000 ton bobot mati (DWT). "Star 50 dirancang untuk kapal induk. Kita siapkan rancangan. Dirancang untuk 8 helikopter. Belum termasuk yang disimpan di hanggar," ucap Petugas Penjaga Stand PAL Utario EP kepada detikFinance di acara Kongres Diaspora, JCC Senayan Jakarta, Selasa (20/8/2013). kapal ini akan disiapkan untuk pesanan TNI AL kelak.
Kapal ini nantinya diproduksi berdasarkan permintaan pemerintah Indonesia. Induk dari kapal ini yakni varian STAR 50 merupakan kapal angkut curah yang hanya dijual untuk pasar internasional. Kapal Induk yang nantinya dibuat dan dirancang di Surabaya, Jawa Timur, namun tidak dikonsep untuk didarati jet tempur."Kalau jet tempur kapalnya susah manuver di Indonesia karena laut kita nggak dalam," jelasnya.
Kapal induk bermuatan jet tempur memiliki berat yang tinggi, dan daya tekan air yang besaar, tidak dapat di torehkan di lautan indonesia karena banyak yang dangkal.
Kapal Induk buatan Indonesia ini nantinya akan menjadi kapal angkut helikopter atau helicopter carrier. Untuk versi pendahalunya STAR-50 telah diproduksi sejak tahun 2005 untuk angkutan curah.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.