Roket Buatan Anak Bangsa

Friday, November 7, 2014

Roket Buatan Anak Bangsa

LAPAN-TNI AD kembangkan roket

Penanda tanganan TNI AD dan LAPAN

<penanda tanganan antara KASAD dan LAPAN>

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman bersama Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bambang Tejasukmana menjawab pertanyaan wartawan usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara TNI Angkatan Darat dan LAPAN di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, pada hari selasa lalu tanggal 21 januari 2014

Setelah ditanda tangannya nota kesepahaman antara Bambang Tedjakusuma, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman, di mabes TNI, kini lapan berkemauan keraas untuk menciptakan sebuah roket yang memiliki jarak jauh. roket ini akan dinamai dengan RX-550

<Roket RX-550 (rencana)>

"Beberapa kemampuan LAPAN nanti akan kami manfaatkan untuk kepentingan TNI AD," kata KSAD Budiman kala itu. Di antara kerja sama itu, pengembangan peluru kendali dan teknologi penginderaan jarak jauh, yang akan dimanfaatkan juga oleh Dinas Topografi TNI AD akan segera di usahakan. 

Sejak lama LAPAN telah mempelajari teknologi penerbangan roket, sains antariksa, sains atmosfir, dan teknologi UAV, yang memerlukan penguasaan penginderaan jarak jauh, kendali, dan aerodinamika, gunanya untuk mengkaji proyek pembuatan roket jarak jauh ini .

 

<UAV buatan LAPAN>

TNI rela membagi sekitar Rp.350 M untuk LAPAN demi terwujutnya roket yang amat dinanti ini. Roket ini merupakan hasil kaji anak bangsa, yang dapat dibanggakan, sekaligus membuktikan pada dunia, bahwa negara Indonesia bukan negara lemah.


Dia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki LAPAN dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, intelijen geospacial dan monitoring pengamanan wilayah perbatasan yangkerap kali dilanggar oleh negara tetangga. TNI AD telah mewacanakan mengerahkan UAV untuk mengawasi garis perbatasan negara.

Untuk teknologi roket, sebetulnya Indonesia negara pertama di belahan selatan Bumi alias negara dunia ketiga yang mampu menguasai teknologi ini. Namun capaian sejak dasawarsa '60-an itu tidak dipedulikan secara serius oleh rezim pemerintahan Orde Baru pada masa soeharto, sehingga Indonesia kini bukan negara pemimpin teknologi ini.

Tejasukma mengatakan, kerja sama dengan TNI AD akan fokus pada pengembangan metoda dan membuat prototipe, yang nanti diproduksi perusahaan di sektor industri pertahanan dalam negeri.

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 
Design by Dek Aswin | Bloggerized by Aswin Bahar Setiawan - Dek Aswin | The Site Of Aswin Bahar Setiawan